Poker Terbesar - La Liga musim 2019/2020 sekarang tengah diulur sebab epidemi virus Corona. Hingga sampai saat ini belumlah ada keputusan berkenaan lanjutan laga itu.
Walau sebenarnya, ada beberapa pemain yang tampilkan perform yang menarik di sepak bola Spanyol musim ini. Antara lainnya yaitu Lionel Messi.
La Liga sudah pasti sudah sama dengan Messi. Bintang Barcelona itu telah ahli di sepak bola Spanyol bertahun-tahun, Seperti yang dilansir oleh Poker Terbesar
Bukan cuma Messi, pemain dari Afrika banyak pula yang menghiasi La Liga. Benua Afrika mempunyai banyak kemampuan-talenta hebat dalam memproses sang kulit bulat.
Serta, cukup banyak pemain berasal dari Afrika yang muncul jadi bintang di laga paling atas Spanyol. Mereka dapat mendapatkan keberhasilan hingga tinggalkan warisan besar disana.
Di bawah ini sejumlah pemain terpilih asal Afrika sebagai lambang di La Liga seperti dikutip Ghanaweb.
Frederic Kanoute lahir di Sainte-Foy-les-Lyon di Prancis timur. Tetapi, asal usulnya dari Mali yang bikin Kanoute mendapatkan gelar Pemain Terpilih Afrika Tahun 2007, membuatnya pemain yang lahir bukan di Afrika pertama yang mencapai gelar itu.
Kanoute sukses cetak 89 gol dalam 209 tampilannya buat satu diantara club paling tua serta paling tradisionil di Spanyol, Sevilla. Dia mencapai banyak piala disana, terhitung dua Piala UEFA, dua Copa del Rey, satu Piala Super Eropa serta satu Piala Super Spanyol.
Kanoute berpretasi hebat di Eropa namun juga bikin Afrika bangga disaat dia bela negara ayahnya, Mali, dalam tiga kejuaraan Piala Afrika. Ia bertindak penting dalam bawa negaranya ke semi-final pada 2004 serta selanjutnya pensiun dari sepakbola internasional pada 2010 dengan keseluruhan 39 caps serta 23 gol
Geremi Sorele Njitap Fotso, yang biasa diketahui untuk Geremi, yaitu bekas pemain sepak bola yang mempunyai rekam jejak hebat. Lahir di Kamerun, Geremi begitu di cintai sebab fleksibilitasnya di dalam lapangan serta style permainannya yang kuat.
Dengan potensinya yang gemilang buat berubah dari bek kanan jadi center player bertahan, Geremi mendapatkan pujian dari bekas pelatih Real Madrid, Vicente del Bosquea, sebab mengawasi tim konsisten solid. Biarpun pemain Kamerun itu barangkali bukan bintang paling bercahaya buat raksasa Spanyol semasa empat tahun disana, dia berikan kestabilan yang begitu diperlukan untuk kawan satu klubnya serta masuk di penghargaan Ballon d'Or di tahun 2000.
Semasa menguatkan Madrid, Geremi sukses menjadi pemenangg La Liga serta piala Liga Champions. Terkecuali itu, dia pun sukses menyapu , satu Piala Super Spanyol, dua piala Piala Afrika serta medali emas Olimpiade waktu bela negaranya.
Tetap dipandang sebagai satu diantara pemain Afrika paling hebat sepanjang waktu serta satu diantara striker teratas di dunia, Eto'o telah berikan efek yang besar pada sepakbola, terpenting di La Liga. Eto'o tukar ke Spanyol pada umur 16 tahun dengan masuk Real Madrid tapi profesinya melejit bersama-sama Barcelona.
Semasa lima musim main buat Barca, Eto'o cetak 130 gol serta sukses mencapai Piala Pichichi sebab jadi pembuat gol paling banyak liga pada musim 2005-2006. Dia pun sukses pecahkan rekor tampilan paling banyak yang dibikin oleh pemain Afrika dalam riwayat La Liga.
Di dalam bermain di Spanyol, Eto'o menyapu tiga gelar La Liga, dua piala Liga Champions, satu Copa del Reay serta dua Piala Super Spanyol. Buat negaranya, dia pimpin Kamerun mencapai juara Piala Afrika di tahun 2000 serta 2002. Seperti Geremi, Eto'o pun mendapatkan medali emas Olimpiade di tahun 2000.